Fungsi Masing-masing Blok Diagram
A. Penala
Agar dapat di peroleh cakupan penerimaan siaran televisi di gunakan sistem konver yang terdiri dari penguat RF, mixer dan osilator lokal. Mixer bertugas mencampur sinyal masukan frekuensi tinggi yang berhasil dilewatkan oleh rangkaian tunner dengan sinyal keluaran osilator local sehingga di peroleh gelombang TV frekuensi menengah (IF). Jadi dengan menggunakan konverter (pengubah) sinyal frekuensi tinggi dari penala (tunner) diubah menjadi satu frekuensi menengah IF.
Gambar 5. Rangkaian Penala
B. Penguat IF Gambar
Sinyal keluaran dari konverter kemudian di perkuat sehingga diperoleh penguatan yang cukup besar untuk penerima TV. Penguat IF gambar mempunyai penguatan sekitar 100 kali. Bagian penguat IF gambar dihubungkan dengan rangkaian feedback AGC (Automatic gain Control / pengatur penguatan otomatis) sama halnya seperti yang diberikan pada penguat HF di rangkaian penala tujuannya adalah agar output tegangan pada penguat IF selalu k9nstan walaupun tegangan inputnya berubah-ubah.
C. Detektor Video
Sinyal video komposit dari penguat IF video dideteksi dalam detektor video. Yang dimaksud dengan sinyal video kompoait adalah sinyal video yang masih mengandung sinyal sinkronisasi, blangking. Detektor video biasanya menggunakan dioda karena mempunyai sifat linieritas yang baik dan juga distorsinya kecil. Sinyal video diam, bila sisi negatif atau positif tergantung tingkatan rangkaian penguat gambar setelah tingkat detektor yang penting sinyal luminan sampai pada katoda tabung gambar harus selalu polaritas negatif.
D. Penguat Video
Penguat video berfungsi menguatkan sinyal luminan yang berasal dari detektor video agar mempunyai kekuatan yang cukup untuk menggerakkan tabung gambar. Dari rangkaian ini sinyal sinkronisasi dan sinyal krominasi dikeluarkan dan masing-masing diberikan kepada proses berikutnya.
Agar dapat dihasilkan gambar berwarna yang baik pada tabung gambar, sinyal luminan dari detektor video diperkuat oleh penguat video kira-kira 100 kalu dan ditunda 1 μs oleh rangkaian tunda.
E. Rangkaian AGC
Bila kekuatan gelombang TV berubah-ubah dan agar sinyal yang dimaksukkan ke detektor video itu konstan maka pada penguat HF dan penguat IF harus dapat diatur secara otomatis dengan rangkaian AGC. Bila kekuatan gelombang yang di terima lemah maka penguatan penguat HF dibuat maksimun dan hanyalah penguatan penguat IF yang di atur oleh rangkaian AGC. Bila kekuatan gelombang TV yang diterima lebih besar dari pada harga tertentu, penguatn HF juga diatur oleh rangkaian AGC.
F. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian defleksi sinkronisasi dapat dibagi dalam empat bagian yaitu rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian horisontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
G. Rangkaian Sinkronisasi
Rangkaian sinyal sinkronisasi dipisahkan dari sinyal videi komposit dan kemudian diperkuat. Sinyal sinkronisasi horisontal dipisahkan dari sinyal sinkronisasi horisontal dipisahkan dari sinyal sinkronisasi vertikal dengan menggunakan rangkaian pemisah frekuensi.
H. Rangkaian Defleksi Vertikal
Terdiri dari rangkaian pembangkit gelombang gigi gergaji, rangkaian penguat dan rangkaian output. Rangkaian pembangkit gelombang gigi gergaji disinkronisasikan dengan sinyal sinkronisasi vertikal dan membangkitkan gelombang gigi gergaji 50Hz. Sinyal ini kemudian diperkuat untuk mendapatkan daya agar kumparan defleksi vertikal mampu menyimpangkan berkas elektron pada tabung ke arah vertikal.
I. Rangkaian Defleksi Horisontal
Pada bagian ini arus listrik yang berbentuk gigi gergaji frekuensi 15625Hz dialirkan ke kumparan defleksi horisontal agar dapat menyimpangkan berkas elektron tabung kearah horisontal.
Pada bagian ini membangkitkan tegangan tinggi untuk mensuplay tegangan tinggi pada anoda tabung gambar. Pulsa flyback horisontal dari defleksi horiaontal dalam rangkaian ini diperbesar dengan menggunakan transformator flyback. Pulsa yang diperbesar itu kemudian diserahkan dengan menggunakan penyearah pendobel dan dihasilakan output tegangan tinggi searah.
K. Demodulator Sinyal Warna
Dengan menggunakan demodulator warna sinyal-sinyal perbedaan warna didemodulasikan dari sinyal U dan V. Pada sistem demodulasi ini ketiga sinyal perbedaan warna didemodulasi langsung dari sinyal-sinyal sub pembawa warna. Artinya dari dua sinyal; perbedaan warna (B-Y) dan (R-Y) mula-mula dihasilkan dengan mendemodulasi masing-masing sinyal dari sinyal sub pembawa warna U dan V, kemudian sinyal (G-Y) dihasilkan dengan mengkombinasikan kedua sinyal perbedaan warna (sinyal B-Y dan R-Y).
Agar dapat di peroleh cakupan penerimaan siaran televisi di gunakan sistem konver yang terdiri dari penguat RF, mixer dan osilator lokal. Mixer bertugas mencampur sinyal masukan frekuensi tinggi yang berhasil dilewatkan oleh rangkaian tunner dengan sinyal keluaran osilator local sehingga di peroleh gelombang TV frekuensi menengah (IF). Jadi dengan menggunakan konverter (pengubah) sinyal frekuensi tinggi dari penala (tunner) diubah menjadi satu frekuensi menengah IF.
Gambar 5. Rangkaian Penala
B. Penguat IF Gambar
Sinyal keluaran dari konverter kemudian di perkuat sehingga diperoleh penguatan yang cukup besar untuk penerima TV. Penguat IF gambar mempunyai penguatan sekitar 100 kali. Bagian penguat IF gambar dihubungkan dengan rangkaian feedback AGC (Automatic gain Control / pengatur penguatan otomatis) sama halnya seperti yang diberikan pada penguat HF di rangkaian penala tujuannya adalah agar output tegangan pada penguat IF selalu k9nstan walaupun tegangan inputnya berubah-ubah.
C. Detektor Video
Sinyal video komposit dari penguat IF video dideteksi dalam detektor video. Yang dimaksud dengan sinyal video kompoait adalah sinyal video yang masih mengandung sinyal sinkronisasi, blangking. Detektor video biasanya menggunakan dioda karena mempunyai sifat linieritas yang baik dan juga distorsinya kecil. Sinyal video diam, bila sisi negatif atau positif tergantung tingkatan rangkaian penguat gambar setelah tingkat detektor yang penting sinyal luminan sampai pada katoda tabung gambar harus selalu polaritas negatif.
D. Penguat Video
Penguat video berfungsi menguatkan sinyal luminan yang berasal dari detektor video agar mempunyai kekuatan yang cukup untuk menggerakkan tabung gambar. Dari rangkaian ini sinyal sinkronisasi dan sinyal krominasi dikeluarkan dan masing-masing diberikan kepada proses berikutnya.
Agar dapat dihasilkan gambar berwarna yang baik pada tabung gambar, sinyal luminan dari detektor video diperkuat oleh penguat video kira-kira 100 kalu dan ditunda 1 μs oleh rangkaian tunda.
E. Rangkaian AGC
Bila kekuatan gelombang TV berubah-ubah dan agar sinyal yang dimaksukkan ke detektor video itu konstan maka pada penguat HF dan penguat IF harus dapat diatur secara otomatis dengan rangkaian AGC. Bila kekuatan gelombang yang di terima lemah maka penguatan penguat HF dibuat maksimun dan hanyalah penguatan penguat IF yang di atur oleh rangkaian AGC. Bila kekuatan gelombang TV yang diterima lebih besar dari pada harga tertentu, penguatn HF juga diatur oleh rangkaian AGC.
F. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian defleksi sinkronisasi dapat dibagi dalam empat bagian yaitu rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian horisontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
G. Rangkaian Sinkronisasi
Rangkaian sinyal sinkronisasi dipisahkan dari sinyal videi komposit dan kemudian diperkuat. Sinyal sinkronisasi horisontal dipisahkan dari sinyal sinkronisasi horisontal dipisahkan dari sinyal sinkronisasi vertikal dengan menggunakan rangkaian pemisah frekuensi.
H. Rangkaian Defleksi Vertikal
Terdiri dari rangkaian pembangkit gelombang gigi gergaji, rangkaian penguat dan rangkaian output. Rangkaian pembangkit gelombang gigi gergaji disinkronisasikan dengan sinyal sinkronisasi vertikal dan membangkitkan gelombang gigi gergaji 50Hz. Sinyal ini kemudian diperkuat untuk mendapatkan daya agar kumparan defleksi vertikal mampu menyimpangkan berkas elektron pada tabung ke arah vertikal.
I. Rangkaian Defleksi Horisontal
Pada bagian ini arus listrik yang berbentuk gigi gergaji frekuensi 15625Hz dialirkan ke kumparan defleksi horisontal agar dapat menyimpangkan berkas elektron tabung kearah horisontal.
Pada bagian ini membangkitkan tegangan tinggi untuk mensuplay tegangan tinggi pada anoda tabung gambar. Pulsa flyback horisontal dari defleksi horiaontal dalam rangkaian ini diperbesar dengan menggunakan transformator flyback. Pulsa yang diperbesar itu kemudian diserahkan dengan menggunakan penyearah pendobel dan dihasilakan output tegangan tinggi searah.
K. Demodulator Sinyal Warna
Dengan menggunakan demodulator warna sinyal-sinyal perbedaan warna didemodulasikan dari sinyal U dan V. Pada sistem demodulasi ini ketiga sinyal perbedaan warna didemodulasi langsung dari sinyal-sinyal sub pembawa warna. Artinya dari dua sinyal; perbedaan warna (B-Y) dan (R-Y) mula-mula dihasilkan dengan mendemodulasi masing-masing sinyal dari sinyal sub pembawa warna U dan V, kemudian sinyal (G-Y) dihasilkan dengan mengkombinasikan kedua sinyal perbedaan warna (sinyal B-Y dan R-Y).
Komentar
Posting Komentar